Akupuntur Efektif Redakan Nyeri Leher

Orang-orang yang menjalani terapi akupuntur atau teknik Alexander, lebih mungkin sembuh dari nyeri leher, ketimbang mereka yang mendapat pengobatan standar. Begitulah hasil dari studi baru yang dilakukan oleh dua terapis alternatif yang mendapat izin untuk melakukan penelitian ilmiah dan telah dipublikasikan dalamAnnals of Internal Medicine.
Akupuntur sendiri merupakan sebuah teknik pengobatan kuno yang memasukkan jarum ke pori-pori kulit. Sedangkan teknik Alexander, mengajarkan orang tentang bagaimana menghindari ketegangan otot melalui perbaikan prostur tubuh, koordinasi, keseimbangan, dan stres.
Untuk menilai seberapa efektif kedua pengobatan alternatif itu bekerja, para peneliti mencoba melakukan terapi pada 517 orang yang sudah mengalami sakit leher selama 3 bulan, bahkan bertahun-tahun.
Pasien dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama mendapatkan pengobatan standar, kelompok kedua mendapatkan terapi akupuntur rutin selama 50 menit, dan kelompok ketiga mendapatkan terapi teknik Alexander rutin selama 20 menit.
Setahun setelah mendapatkan berbagai jenis pengobatan, kelompok yang mendapatkan terapi akupuntur maupun teknik Alexander mengalami pengurangan nyeri leher yang signifikan ketimbang mereka yang mendapat pengobatan standar. Kedua kelompok dilaporkan mengalami penurunan rasa sakit sekitar 32% dibanding sebelum menjalani terapi.
Studi ini menambah bukti bahwa akupuntur cukup efektif dalam meredakan rasa nyeri, setelah sebuah review yang melibatkan 18 ribu orang dengan nyeri kronis menyimpulkan bahwa akupuntur lebih baik ketimbang perawatan nyeri lainnya.
“Anda mendapatkan efek dua kali lipat melalui akupuntur, yaitu penghilang nyeri dan pereda inflamasi,” ungkap Jamie Starkey, ketua perhimpunan terapis akupuntur di Cleveland Clinic’s Center for Integrative Medicine, yang tak terlibat dalam penelitian tersebut.
Ia melanjutkan, “Akupuntur memanipulasi sistem syaraf, mengaktifkan hormon endorfin sebagai penghilang rasa sakit. Efeknya sama dengan suntikan steroid atau suntikan anti-inflamasi non-steroid seperti ibuprofen atau obat resep. Namun, akupuntur melakukannya secara alami. Penelitian baru ini benar-benar menguji efektivitas akupuntur, para dokter pun sudah mulai merujuk pasiennya untuk menjalani terapi akupuntur.”
sumber : kompashealth

Kenali Pengobatan Akupuntur dan Manfaatnya

Akupuntur sudah ada sejak lebih dari 3.500 tahun lalu. (sumber foto: wikimedia.org)

Kenali Pengobatan Akupuntur dan Manfaatnya

Di era modern ini, sulit untuk percaya kalau pengobatan alternatif malah terbukti sangat efisien untuk pasien. Salah satunya adalah akupuntur, terapi tradisional dari Tiongkok yang sudah ada sejak lebih dari 3.500 tahun lalu.

Akupuntur adalah metode pengobatan yang menenangkan, dan membantu pasien menghindari efek samping menyakitkan dari kemoterapi. Bahkan, akupuntur telah digunakan untuk membantu seorang pecandu rokok keluar dari kebiasaannya.
Kepercayaan dari cara kerja akupuntur adalah terdapat energi dalam tubuh kita, yang disebut Qi. Energi ini beredar dalam tubuh kita dari atas sampai bawah dan mengalir lewat jalur yang disebut garis meridian.

Meridian ini menghubungkan tiap organ tubuh dan ketika Anda sehat, energi bakal bebas mengalir. Namun, ketika aliran energi ini terganggu oleh cedera atau penyakit, ia akan menghasilkan rasa sakit. Oleh sebab itu, akupuntur bekerja untuk menghilangkan gangguan pada aliran Qi dan mengawali proses pemulihannya.

Proses pengobatan dengan akupuntur melibatkan penggunaan jarum yang sangat tipis. Minimal tiga jarum dan maksimum 20 jarum, tubuh kita di-'tusuk' dibeberapa titik sebagai langkah pengobatan. Jumlah jarum ini tak sembarangan karena bergantung pada penyakit apa yang sedang Anda idap.

Penusukan dengan jarum akupuntur ini merangsang sistem saraf untuk mengeluarkan zat-zat kimia pada otot, saraf tulang belakang, hingga otak. Zat-zat kimia ini dapat mengurangi rasa nyeri maupun merangsang pelepasan zat kimia dan hormon lain yang akan mempengaruhi sistem pengaturan lain yang ada dalam tubuh kita.
Sesi pengobatan lewat akupuntur biasanya berlangsung selama satu jam. Pasien cukup berbaring di tempat tidur sambil mendengarkan musik lembut agar menciptakan suasana santai.
Berbagai teknik juga ditambahkan untuk meningkatkan pengobatan penyakit dan jika seorang pasien merasa sensasi tersengat listrik, berarti sudah ada indikasi penyembuhan dari penyakit. Dikutip dari portal kesehatan Health Aim, pada Selasa (15/12/2015) lalu, studi klinis telah membuktikan bahwa akupunktur bisa meremajakan kelenjar endokrin dan sistem saraf pasien serta membuat respon anti-inflamasi (peradangan).

Selain itu, akupuntur bisa mengobati sakit punggung, sakit leher, nyeri pasca operasi, masalah pencernaan, menstruasi yang tidak teratur, alergi, insomnia, dan berbagai rasa sakit dan nyeri lainnya.

Meskipun akupunktur dan obat tradisional lainnya dapat membantu penyembuhan beberapa penyakit, pengobatan Barat tetap tak boleh ditinggalkan. Cara terbaik untuk mendapatkan kesembuhan adalah dengan menggunakan kedua sistem pengobatan untuk secara seimbang.


sumber : liputan6health