Akupuntur, Cara Alternatif Sembuhkan Depresi

Kondisi emosional yang berkepanjangan bisa menyebabkan depresi. Susah tidur, kehilangan nafsu makan, penampilan yang tidak terawat, dan sakit kepala, adalah beberapa gejala timbulnya depresi.


Tak ada cara instan untuk menyembuhkan depresi. Dibutuhkan waktu bertahap untuk pengobatannya. Salah satunya adalah dengan cara akupuntur dan konseling, seperti yang ditulis Reuters.

Peneliti menemukan kondisi satu dari tiga penderita depresi membaik setelah mencoba akupuntur.

Penting Diketahui Sebelum Akupunktur



Jika Anda telah lama berurusan dengan rasa nyeri tubuh yang kronis atau masalah-masalah kesehatan lainnya, maka akupunktur bisa jadi cara alternatif untuk mengatasinya.


Pengobatan tradisional asal Cina ini mengandalkan jarum tipis yang ditusuk pada titik-titik tertentu di kulit. Telah lama dilakukan untuk meredakan berbagai keluhan.


Akupunktur juga dapat bermanfaat bagi kecantikan karena dapat melancarkan aliran darah dan membuat efek relaksasi.  Bagi Anda yang tertarik mencoba pengobatan ini ada hal yang harus diperhatikan agar efeknya maksimal. 


Hindari konsumsi kafein
Melakukan satu sesi pengobatan akupuntur setelah mengkonsumsi kafein tidak akan memberikan pengalaman berobat yang menyenangkan. Hindari konsumsi kafein seperti kopi sebelum pergi ke dokter akupunktur atau terapis. Hal ini, seperti dikutip dari Fit Sugar, agar tubuh Anda tidak tegang dan dapat mudah merasa rileks saat melakukan sesi pengobatan alternatif ini.



Jujur
Alasan Anda melakukan akupuntur adalah untuk menyembuhkan dan menenangkan tubuh dari segala keluhan. Jadi jangan merasa malu dengan keadaan tubuh sebenarnya. Bicarakan semua keluhan pada terapis atau dokter yang melakukan akupunktur. Tentunya agar pengobatan jadi lebih efektif.



Jangan konsumsi makanan berat
Sebelum melakukan akupuntur, jangan bebankan tubuh dengan mengkonsumsi makanan berat. Mengkonsumsi makanan dalam porsi banyak hanya akan membuat perut Anda tidak ideal untuk pengobatan. Karena, perut justru bekerja keras mencerna makanan dan efek akupunktur nantinya tak maksimal.  Terutama jika Anda sering bermasalah dengan pencernaan. 



Nyali
Banyak orang yang terlalu takut untuk melakukan akupuntur karena membayangkan rasa sakit yang ditimbulkan oleh jarum yang ditusukkan di seluruh tubuh. Sebenarnya akupunktur bukanlah sesuatu hal yang menyakitkan. Anda harus mencobanya dan rasakan sendiri bahwa seiring pengobatan akupuntur yang rutin maka lama kelamaan akan terbiasa.

sumber : vivalife

Auriculotherapy, Akupunktur Gaya Baru untuk Wanita yang Ingin Hamil


Baru-baru ini aktris terkemuka asal AS, Penelope Cruz terlihat mengenakan semacam tindikan di telinganya saat menghadiri premier film terbarunya, Venuto Al Mondo di Madrid, Spanyol. Uniknya, sejumlah tindikan berwarna emas itu memunculkan rumor bahwa aktris berusia 38 tahun itu dan suaminya, aktor Javier Bardem tengah berencana memberikan putra pertama mereka seorang adik.

Tapi itu bukanlah sembarang tindik atau tren tindik terbaru melainkan auriculotherapy. Ini merupakan salah satu bentuk alat bantu akupunktur yang berfungsi melawan stres, nyeri dan ketidaksuburan.

"Auriculotherapy dapat digunakan untuk mengatasi masalah kesuburan tapi titik-titik kesuburan tidak terletak di telinga. Yang dikenakan Cruz adalah protokol standar untuk orang-orang yang memiliki kesibukan dan stres yang tinggi," terang Jill Blakeway, direktur pusat pengobatan alternatif, YinOva Center yang berbasis di Manhattan.

Menurut Blakeway, auriculotherapy memanfaatkan titik-titik refleksologi di telinga agar bisa terhubung dengan bagian lain di tubuh. Titik-titik itulah yang membantu Cruz menstabilkan denyut jantung, menenangkan pikiran dan menyeimbangkan tubuhnya. 

"Dan auriculotherapy memang terbukti sangat efektif," tandasnya seperti dikutip dari abcnews, Senin (28/1/2013).

Selama sesi terapi, jarum-jarum auriculotherapy-nya dimasukkan ke telinga bagian luar sedalam seperempat inci. Kemudian di akhir terapi, jarumnya dicabut dan digantikan oleh semacam logam tindik berwarna emas atau perak yang 'ditempelkan' ke telinga dengan perban khusus yang diklaim dapat memaksimalkan pengobatannya.

"Metode ini cukup populer untuk relaksasi. Kami juga melakukannya untuk mencegah lapar, bagi orang-orang yang sedang diet," kata Blakeway.

Tak hanya itu, akupuntur dapat mengobati gangguan tubuh yang telah berlangsung lama dan kronis seperti arthritis, iritasi usus, asma, alergi dan ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan kemandulan, lanjut Blakeway.

Sependapat dengan hal itu, Dr. William Hurd, kepala divisi endokrinologi reproduksi dan infertilitas dari University Hospitals Case Medical Center, Cleveland mengatakan, "Beberapa studi telah menunjukkan bahwa akupuntur meningkatkan peluang keberhasilan IVF (in-vitro fertilization atau prosedur bayi tabung). Tapi karena datanya yang terbatas, kami tidak merekomendasikannya, kendati begitu kami tetap menawarkan prosedur ini."

Hurd menduga akupunktur memberikan efek pereda stres pada sejumlah pasien sehingga meningkatkan peluang kehamilannya.

"Stres karena tak bisa hamil justru membuat pasien susah hamil jadi kami mendorong setiap orang agar mencoba berbagai hal yang mereka anggap dapat membantu mengatasi stres," pungkas Hurd.

sumber : detikhealth

Fertility Yoga, Latihan Yoga Khusus Wanita yang Ingin Hamil


Praktik meditasi dan latihan pernafasan asal India ini telah lama diketahui manfaatnya dalam meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan inti tubuh. Namun seorang instruktur yoga asal Florida, AS percaya jika yoga juga dapat membantu seorang wanita agar bisa hamil. Kok bisa?

Sherry Longbottom, seorang perawat dan instruktur yoga teregistrasi mengembangkan apa yang disebut dengan fertility yoga atau yoga kesuburan.

Inti dari yoga kesuburan adalah menghindari pose-pose yoga yang dapat membebani tubuh, sehingga Longbottom lebih banyak mengajarkan pose-pose yoga yang simpel namun dapat membantu meredakan kegelisahan, terutama bagi wanita yang tengah menjalani terapi kesuburan tertentu.

Meski manfaat praktik yoga kesuburan ini tidaklah sebesar prosedur bayi tabung atau IVF maupun terapi hormon, namun Longbottom mengatakan jika yoga dapat membantu wanita yang ingin hamil dengan mendorong mereka agar rileks dan tenang karena itulah yang dibutuhkan agar proses pembuahan berjalan mulus. Yoga ini juga diklaim dapat melancarkan aliran darah ke area panggul.

"Apalagi kita sering dihampiri stres, dan kondisi seperti itu tentu akan menghambat kita dalam upaya menciptakan 'lingkungan' atau tubuh yang subur," terang Longbottom.

Banyak wanita yang mengikuti kelas yoga yang dibimbing langsung oleh Longbottom ini setelah direkomendasikan oleh Reproductive Medicine Group in Tampa, Florida untuk membantu mereka mengatasi stres akibat tak kunjung hamil atau stres karena tengah menjalani terapi kesuburan.

Longbottom dapat memperkirakan jika separuh dari peserta kelas yoganya tengah menjalani sejumlah terapi kesuburan.



"Yoga memang tak dapat memperbaiki masalah pada rahim atau sel telur. Tapi yang dapat mereka lakukan adalah membantu seseorang untuk menjalani proses yang ada," timpal Dr. Betsy McCormick dari Reproductive Medicine Group seperti dilansir ABCNews, Sabtu (27/4/2013).

Dr. James Goldfarb, direktur divisi infertility and in-vitro fertilization di University Hospital Cleveland pun memperkenankan pasiennya untuk mencoba terapi alternatif seperti yoga atau akupuntur ini, sejauh pasien merasa lebih baik setelah menjalani sesi latihan.

"Saya selalu mengatakan kepada pasien bahwa metode ini takkan terasa menyakitkan dan kami sangat mendorong agar mereka mencoba terapi apapun yang sekiranya dapat meredakan stresnya," ujarnya.

Pasalnya, meski terapi kesuburan seperti bayi tabung telah berhasil membantu jutaan wanita agar bisa mengandung, Goldfarb mengakui jika pada waktu yang bersamaan, para wanita ini juga mengalami kegelisahan yang luar biasa.

Berbagai studi pun memastikan jika wanita yang tengah menjalani program kesuburan seperti bayi tabung memang lebih cenderung terserang stres dan tertekan.

sumber : detik health

Ultah ke-38, Balitbang Kemenkes Dapat 3 Profesor Riset Baru


Jakarta, Di ulang tahunnya yang ke-38, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI mendapat hadiah berupa tiga profesor riset yang dikukuhkan Kemenkes.

Ketiga profesor tersebut adalah Prof. Dr Agus Suwandono M.PH,Dr.PH dari bidang Kebijakan dan Sumberdaya Kesehatan (Biomedik), Prof. Dr Amrul Munif, MSc dari Bidang Entomologi dan Molusca (Biologi Lingkungan), serta Dr.dr.Koosnadi Saputra, SpRad dari Bidang Pengobatan Tradisional dengan Obat Bahan Alami/Asli Indonesia.

Dalam sambutan Menteri Kesehatan yang disampaikan Kepala Balitbangkes Dr.dr. Trihono, MSc disebutkan bahwa dengan mendapat tambahan tiga profesor riset, diharapkan kualitas riset-riset di bidang kesehatan bisa meningkat. 

"Selain itu, juga bisa meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu serta tercapainya jaminan kesehatan semesta atau universal health coverage. Banyak kajian yang diminta dari kita, semoga kajian itu bisa berharga," papar dr Trihono di kantor Kemenkes, Jl. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/12/13).

"Sampai saat ini, baru 2,5 persen profesor riset di Balitbangkes. Kami harap dari 60 persen peneliti, 30 persennya adalah profesor. Maka dari itu, diharapkan pengukuhan ini bisa memotivasi peneliti lain di Kemenkes untuk terus berkontribusi, berkarya, dan jadi profesor riset berikutnya," lanjut dr Trihono.

Dalam upacara pengukuhan tersebut, masing-masing kandidat menyampaian orasi ilmiahnya. Prof Agus menyampaikan sangat penting adanya pengembangan kebijakan pengendalian penyakit flu burung yang masih menjadi ancaman bagi manusia di Indonesia dan negara lain. Sebab, virus flu burung bisa bermutasi dan memicu timbulnyua jenis virus lain.

Sementara itu, dalam orasinya, Prof Munif mengemukakan berbagai aspek terkait penyebaran dan dinamika vektor malaria di Indonesia. Aspek ini sangat penting untuk diperhatikan oleh pengelola dan pelaksana program pengendalian Malaria di Indonesia dalam mempercepat tercapainya eliminasi malaria di tanah air. 

Sedangkan, Prof Koosnadi menyampaikan orasi tentang teknologi akupuntur di mana penelitiannya makin mengokohkan bukti ilmiah bahwa akupuntur bisa dimanfaatkan dalam pelayanan kesehatan. 

"Kami juga berterima kasih kepada Dewan Majelis Pengukuhan Profesor Riset dari LIPI atas penyelenggaraan acara orasi ini," tutup dr Trihono.

sumber : detikhealth

Tak Perlu Obat, Depresi pun Bisa Diusir dengan Cara Sederhana Ini

Bermula dari stres, depresi pun bisa terjadi pada siapapun. Jika sudah seperti itu, jika tidak berkonsultasi dengan psikolog maka konsumsi antidepresan pun bisa jadi jalan keluar bagi orang yang mengalami depresi.

Sebaiknya, jangan terburu-buru menenggak antidepresan untuk mengatasi depresi Anda sebab ada beberapa cara alami dan mudah yang bisa dilakukan untuk mengusir depresi, seperti dikutip dari Health.com, Kamis (2/1/2014):

1. Olahraga
Olahraga bisa meredakan depresi dengan mengubah zat kimia dalam otak untuk mengatur mood seseorang yakni norepinefrin dan serotonin. Olahraga juga bisa melepaskan endorfin. Profesor psikiatri di Duke University School of Medicine, P. Murali Doraiswamy, MD, merekomendasikan olahraga tiga sampai lima kali dalam seminggu selama 20-30 menit untuk mencegah depresi. Misalnya dengan jalan cepat atau aerobic.

2. Terapi cahaya
Saat musim hujan datang, orang-orang bisa terkena depresi musiman. Oleh karena itu, untuk mengurangi depresi ini, duduklah di dekat kotak berisi lampu yang kira-kira cahayanya menyerupai dengan cahaya di luar ruangan. Lakukan hal ini sekitar 15 menit sampai dua jam setiap hari. Meski tidak menyembuhkan, setidaknya terapi ini bisa meringankan gejala depresi.

3. Mood diary
Mood diary merujuk pada terapi yang mengajarkan orang untuk berpikir positif guna meringankan depresi. Doraiswamy merekomendasikan orang-orang untuk membuat buku harian suasana hati. Jika sehari-hari terlalu sibuk, ia menganjurkan menulis buku harian seminggu sekali. Dengan begini, pikiran akan selalu positif dan Anda tidak akan mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif.

4. Akupunktur
Mini studi di University of Arizona yang melibatkan 33 wanita dengan depresi menemukan bahwa 64 persen peserta mengalami penurunan depresi setelah mendapat terapi akupunktur. Dalam studi kedua dalam Journal of Affective Disorders, 70 pasien dengan gangguan depresi berat yang sudah mengonsumsi anti-depresan menunjukkan lebih banyak kemajuan setelah melakukan akupuntur ketimbang mereka yang tidak mendapat terapi akupunktur.

5. Dukungan teman
Depresi ringan bisa diobati dengan sering berinteraksi dengan orang lain, terutama komunitas dukungan. Jika Anda tidak tertarik untuk bergabung dengan suatu komunitas, setidaknya Doraiswamy menyarankan Anda untuk berkumpul dengan teman-teman yang seide hingga Anda bisa berbagi pengalaman dan permasalahan.

6. Meditasi dan yoga
Untuk mecegah kambuhnya depresi, meditasi bisa dilakukan. Terdapat penelitian yang mempelajari sekelompok orang dengan depresi lalu perawatannya menggunakan obat antidepresan dan meditasi. Hasilnya, orang yang bermeditasi, kemungkinan kambuhnya sama dengan orang yang mengonsumsi anti-depresan.

Selain meditasi, Anda juga bisa melakukan yoga untuk mengurangi stres, permusuhan, kecemasan, dan pastinya depresi. Selain itu, yoga juga bisa meningkatkan energi serta kualitas tidur seseorang.

sumber : detikhealth

Menopause Bikin Mood Berantakan? Coba Atasi dengan Akupunktur

Terapi tusuk jarum atau akupunktur memang terbukti bisa mengurangi rasa nyeri, sakit kepala, depresi, bahkan untuk meningkatkan kesuburan wanita atau pria. Tak berhenti sampai di situ, secara khusus akupuntur pun bisa bermanfaat lho bagi para wanita.

Sebab, ada beberapa manfaat kesehatan yang bisa didapat dari terapi akupunktur khususnya untuk wanita yang sudah menopause, seperti dikutip dari Health Me Up, Jumat (21/2/2014) berikut ini:

1. Membantu menyeimbangkan mood
Teori akupuntur menunjukkan bahwa gangguan dalam keseimbangan energi Yin dan Yang bisa menyebabkan ketidakseimbangan sistem hormonal yang berpengaruh pada perubahan mood. Maka dari itu, akupunktur dipercaya dapat membantu memperkuat dan menyeimbangkan energi sehingga ketidakseimbangan mood bisa diatasi.

2. Mengurangi keringat di malam hari
Keluar keringat berlebih di malam hari atau hot flashes menurut seorang ilmuwan di Turki bisa diturunkan kejadiannya dengan akupuntur. Ilmuwan tersebut mengadakan penelitian yang menunjukkan 35 persen hot flashes bisa dikurangi lewat terapi akupunktur.

3. Mengatasi rasa lelah
Perubahan hormonal dalam tubuh wanita yang sudah menopause kebanyakan membuat wanita sering kelelahan tanpa sebab. Untuk mengatasi kondisi ini, akupunktur bisa diandalkan dengan meningkatkan tingkat energi dalam tubuh.

4. Meredakan rasa sakit dan nyeri
Wanita yang melakukan akupunktur juga melaporkan terapi tersebut bisa meredakan nyeri ototnya. Sebab, terapi ini dikenal bisa mengurangi tekanan dan meningkatkan sirkulasi darah yang secara alami melepaskan hormon endorfin sebagai obat alami rasa sakit tersebut.

5. Meringankan depresi
Seiring dengan menyeimbangkan hormon dan meredakan rasa nyeri, akupunktur juga bisa menurunkan tingkat depresi yang dialami wanita menopause.

sumber : detikhealth