Ultah ke-38, Balitbang Kemenkes Dapat 3 Profesor Riset Baru


Jakarta, Di ulang tahunnya yang ke-38, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI mendapat hadiah berupa tiga profesor riset yang dikukuhkan Kemenkes.

Ketiga profesor tersebut adalah Prof. Dr Agus Suwandono M.PH,Dr.PH dari bidang Kebijakan dan Sumberdaya Kesehatan (Biomedik), Prof. Dr Amrul Munif, MSc dari Bidang Entomologi dan Molusca (Biologi Lingkungan), serta Dr.dr.Koosnadi Saputra, SpRad dari Bidang Pengobatan Tradisional dengan Obat Bahan Alami/Asli Indonesia.

Dalam sambutan Menteri Kesehatan yang disampaikan Kepala Balitbangkes Dr.dr. Trihono, MSc disebutkan bahwa dengan mendapat tambahan tiga profesor riset, diharapkan kualitas riset-riset di bidang kesehatan bisa meningkat. 

"Selain itu, juga bisa meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu serta tercapainya jaminan kesehatan semesta atau universal health coverage. Banyak kajian yang diminta dari kita, semoga kajian itu bisa berharga," papar dr Trihono di kantor Kemenkes, Jl. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/12/13).

"Sampai saat ini, baru 2,5 persen profesor riset di Balitbangkes. Kami harap dari 60 persen peneliti, 30 persennya adalah profesor. Maka dari itu, diharapkan pengukuhan ini bisa memotivasi peneliti lain di Kemenkes untuk terus berkontribusi, berkarya, dan jadi profesor riset berikutnya," lanjut dr Trihono.

Dalam upacara pengukuhan tersebut, masing-masing kandidat menyampaian orasi ilmiahnya. Prof Agus menyampaikan sangat penting adanya pengembangan kebijakan pengendalian penyakit flu burung yang masih menjadi ancaman bagi manusia di Indonesia dan negara lain. Sebab, virus flu burung bisa bermutasi dan memicu timbulnyua jenis virus lain.

Sementara itu, dalam orasinya, Prof Munif mengemukakan berbagai aspek terkait penyebaran dan dinamika vektor malaria di Indonesia. Aspek ini sangat penting untuk diperhatikan oleh pengelola dan pelaksana program pengendalian Malaria di Indonesia dalam mempercepat tercapainya eliminasi malaria di tanah air. 

Sedangkan, Prof Koosnadi menyampaikan orasi tentang teknologi akupuntur di mana penelitiannya makin mengokohkan bukti ilmiah bahwa akupuntur bisa dimanfaatkan dalam pelayanan kesehatan. 

"Kami juga berterima kasih kepada Dewan Majelis Pengukuhan Profesor Riset dari LIPI atas penyelenggaraan acara orasi ini," tutup dr Trihono.

sumber : detikhealth

No comments:

Post a Comment